Pintar Pelajaran Proses Pembentukan Sel Telur (Oogenesis) Pada Wanita

Proses Pembentukan Sel Telur (Oogenesis) pada Wanita - Apabila pada sistem reproduksi laki-laki terjadi spermatogenesis, sebaliknya pada sistem reproduksi perempuan ada proses yang namanya oogenesis. Oogenesis merupakan proses pembentukan sel telur di dalam ovarium. Sebelum sel telur (ovum) terbentuk, di dalam ovarium terlebih dahulu terdapat sel indung telur atau oogonium (oogonia = jamak) yang bersifat diploid (2n = 23 pasang kromosom). Melalui pembelahan mitosis, oogonium memalsukan diri membentuk oosit primer. Terjadinya oogenesis bahwasanya sudah dilakukan semenjak bayi masih berusia 5 bulan dalam kandungan. Proses ini berlanjut hingga oosit primer membelah secara meiosis pada dikala bayi berusia 6 bulan. Namun demikian, proses ini tidak dilanjutkan sehingga oosit primer dalam keadaan dorman (istirahat).

Setelah bayi dilahirkan, di dalam ovariumnya mengandung 1 hingga 2 juta oosit primer. Seiring berjalannya waktu, oosit primer yang dihasilkan mengalami ajal setiap harinya. Kondisi ini berlangsung hingga insan menginjak masa pubertas. Akibatnya, oosit primer yang tersisa hanya 200.000 sampai 400.000. Menginjak masa pubertas, oosit primer melanjutkan fase pembelahan meiosis I. Pada fase ini, oosit primer membelah menjadi dua sel yang berbeda ukuran dan masing-masing bersifat haploid. Satu sel yang berukuran besar dinamakan oosit sekunder, sedangkan sel yang lain dengan ukuran lebih kecil dinamakan tubuh kutub primer.

Pada fase berikutnya, oosit sekunder akan melanjutkan pada fase meiosis II. Fase ini dilakukan apabila ada fertilisasi. Apabila tidak terjadi fertilisasi, oosit sekunder mengalami degenerasi. Namun, apabila ada fertilisasi, fase meiosis II dilanjutkan. Indikasi nya, oosit sekunder membelah menjadi dua sel, yaitu satu berukuran besar dan satu berukuran lebih kecil. Sel yang berukuran besar di namakan ootid, sementara sel berukuran kecil dinamakan tubuh kutub sekunder. Secara bersamaan, tubuh kutub primer juga membelah menjadi dua. Oleh karenanya, fase meiosis II menghasilkan satu ootid dan tiga tubuh kutub sekunder.

Kemudian, satu ootid yang dihasilkan tersebut berkembang menjadi sel telur (ovum) yang matang. Sementara itu, tubuh kutub hancur atau palosit (mengalami kematian). Perhatikan Gambar 1.
Apabila pada sistem reproduksi laki-laki terjadi spermatogenesis Pintar Pelajaran Proses Pembentukan Sel Telur (Oogenesis) pada Wanita
Gambar 1. Oogenesis yang terjadi pada ovarium wanita
Supaya oosit dalam oogonium tumbuh dengan baik, pada permukaannya diselubungi oleh lapisan yang disebut folikel. Di dalam folikel terdapat cairan yang memperlihatkan makanan untuk perkembangan oosit. Folikel ini akan terus berubah sampai masa ovulasi. Awalnya oosit primer diselubungi oleh folikel primer. Selanjutnya, folikel primer berubah menjadi folikel sekunder yang membungkus oosit sekunder (fase meiosis I). Setelah itu, folikel sekunder berkembang menjadi folikel tersier sampai folikel de Graff (folikel matang). Folikel de Graff terbentuk saat masa ovulasi. Kemudian, oosit sekunder lepas dari folikel, dan segera folikel menjadi korpus luteum. Korpus luteum akan menjadi korpus albikan, kalau sel telur tidak ada yang membuahi.

Anda kini sudah mengetahui Proses Pembentukan Sel Telur atau Oogenesis. Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.

Referensi :

Rochmah, S. N., Sri Widayati, M. Miah. 2009. Biologi : Sekolah Menengan Atas dan MA Kelas XI. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 346.

0 Response to "Pintar Pelajaran Proses Pembentukan Sel Telur (Oogenesis) Pada Wanita"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel