Pintar Pelajaran Kesehatan Reproduksi Pada Manusia
Kesehatan Reproduksi pada Manusia - Tidak berbeda dengan sistem organ yang lainnya, sistem reproduksi manusia sanggup pula mengalami gangguan atau kelainan. Untuk mengatasi gangguan atau kelainan tersebut, bidang kesehatan telah berusaha mengembangkan aneka macam alat dengan sentuhan teknologi mutakhir.
1. Gangguan atau Kelainan pada Sistem Reproduksi Manusia
Berbagai gangguan atau kelainan sistem reproduksi insan antara lain sebagai berikut.
- Kanker v*gina, yaitu kanker yang terjadi pada wanita. Penyebabnya bisa alasannya yaitu adanya abuh virus pada v*gina.
- Kanker rahim, adalah gangguan yang ditandai dengan perdarahan pada vagiana secara tidak normal.
- Prostatis, adalah gangguan yang terjadi pada prostat dalam bentuk peradangan oleh kuman E. coli dan Chlamydia.
- Hipogonadisme yaitu gangguan pada hormon androgen dan testosteron pada pria, sehingga sanggup mengakibatkan infertilitas atau kemndulan.
Mndul yaitu gangguan yang sanggup terjadi baik pada pria maupun wanita. Pada pria, penyebab kemndulan yaitu jumlah produksi sprma yang sedikit atau bisa pula bentuk sprma yang abnormal. Sedangkan pada perempuan, kemndulan terjadi karena saluran indung telur tersumbat atau endometrium yang tidak berada pada daerah semestinya (endometriosis).
2. Teknologi Reproduksi pada Manusia
Sekarang banyak ditemukan aneka macam teknologi yang berperan untuk mengatasi permasalahan sistem reproduksi manusia. Misalnya saja, inovasi teknik bayi tabung, dan pembuatan aneka macam alat kontrasepsi. Untuk lebih jelasnya, mari kita simak dan pahami ulasan berikut.
a. Amniosentesis
Amniosentesis yaitu teknik pengambilan cairan amnion untuk dianalisis secara genetik. Pengambilan cairan ini dimaksudkan agar penyakit genetik dan penyakit bawaan yang lahir ketika fetus dalam uterus sanggup terdeteksi. Sama ibarat teknik ini yaitu pengambilan sampel vilus korion (chorionic villus sampling).
b. Pencitraan Ultrasound
Pencitraan ultrasound atau pindai suara ultra yaitu salah satu teknologi yang dipakai untuk menampilkan keadaan kesehatan bayi dalam rahim ibu. Selain itu, adanya alat ini menimbulkan dokter mampu mengetahui jenis kelamin bayi.
c. Ferlitisasi In Vitro
Teknik ini dipakai untuk membantu pasangan tanpa anak yang menginginkan keturunan. Apabila oviduk seorang perempuan tersumbat, ovum yang berada pada folikel sanggup diambil. Ovum tersebut difertilisasi pada cawan petri di laboratorium. Jangka waktu 2,5 hari, embrio yang telah membelah sebanyak 8 sel ditempatkan pada uterus sehingga terjadi implantansi. Teknik demikian dinamakan teknik bayi tabung.
d. Kontrasepsi
Kontrasepsi yaitu salah satu upaya yang dilakukan oleh suami atau istri untuk mencegah pembuahan (fertilisasi) dan kehamilan. Upaya ini sanggup dilakukan dengan memakai metode rintangan dan metode ritme. Metode rintangan merupakan kontrasepsi yang menggunakan suatu alat. Alat-alat yang dipakai contohnya k*ndom laki-laki atau diafragma wanita, IUD (Intra Uterine Device) atau perkakas intrauterus pada wanita, dan pil pengontrol kelahiran. K*ndom yaitu lapisan karet lateks yang menutupi p*nis untuk mengumpulkan semen. Seperti fungsi k*ndom, pada perempuan memakai diafragma, yakni tudung karet berbentuk kubah yang dipasang pada serpihan atas v*gina sebelum hubungan kelamin. Kedua cara ini lebih efektif jikalau dipakai bersama dengan busa atau jeli spermasidal (pembunuh sprma). IUD adalahplastik kecil atau perkakas logam yang dimasukkan ke dalam rongga uterus dengan fungsi mencegah implantasi blastosis dalam uterus. Sedangkan penggunaan pil pengontrol kehamilan dilakukan dengan meminumnya secara teratur.
Di samping cara-cara tersebut, metode rintangan juga dapat dilakukan dengan cara sterlisasi. Sterelisasi pada laki-laki dilakukan dengan vasektomi. Vasektomi yaitu pemotongan kedua vas deferens pada saluran reproduksi pria. Ini dilakukan supaya sprma tidak sanggup masuk ke dalam uretra. Adapun pada wanita, proses sterelisasi dilakukan dengan pengikatan tuba falopi (tubal ligation) atau tubektomi. Cara ini dilakukan dengan melaksanakan pengikatan pada sebagian oviduk sehingga sel telur tidak sanggup masuk ke dalam uterus. Sebenarnya kedua cara ini cukup aman, namun pemotongan jalan masuk reproduksi ini sulit dikembalikan alias permanen.
Metode yang dipakai untuk mengontrol proses kelahiran berikutnya ialah metode ritme. Metode ritme atau keluarga berencana alamiah merupakan cara berpantang bekerjasama kelamin pada saat tertentu sehingga tidak terjadi fertilisasi. Untuk melaksanakan metode ini, setiap pasangan suami-istri harus mengetahui siklus menstruasi terutama pada fase ovulasi. Sebab, dengan mengetahui masa subur istri, sang suami sanggup menghindari untuk tidak bekerjasama kelamin.
Mencegah Penyakit pada Organ Reproduksi
Cara yang paling tepat untuk mencegah penyakit pada organ reproduksi adalah selalu menjaga kebersihannya. Selain itu, hindari kekerabatan seksual di luar ijab kabul sehingga tidak tertular Penyakit Menular Seksual (PMS).
Anda kini sudah mengetahui Kesehatan Reproduksi pada Manusia. Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.
Referensi :
Rochmah, S. N., Sri Widayati, M. Miah. 2009. Biologi : Sekolah Menengan Atas dan MA Kelas XI. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 346.
0 Response to "Pintar Pelajaran Kesehatan Reproduksi Pada Manusia"
Post a Comment