Pintar Pelajaran Teladan Metode, Penelitian Atau Kerja Ilmiah

Contoh Metode, Penelitian atau Kerja Ilmiah - Rasa ingin tahu insan terhadap alam semesta yang diciptakan Tuhan dan kehidupan yang terdapat di dalamnya dari zaman dahulu hingga sekarang seakan tidak ada habis-habisnya. Persoalan dan permasalahan yang ada di alam pun seakan tidak akan pernah habis untuk digali. Itulah sebabnya, ilmu pengetahuan terus berkembang dan penemuan-penemuan gres pun terus bermunculan. Anda juga sanggup ikut berperan dalam perkembangan ilmu pengetahuan tersebut kalau mempunyai harapan untuk terus menggali ilmu pengetahuan dan terus mencoba memuaskan rasa keingintahuan yang Anda miliki.

Sampai ketika ini banyak perkara mengenai penyakit yang sangat meresahkan masyarakat, yaitu flu burung. Pada mulanya apa yang menjadikan penyakit ini tidak diketahui oleh masyarakat. Biologi bisa memecahkan masalah secara ilmiah, sehingga pada alhasil sanggup menjawab penyebab penyakit flu burung yang meresahkan tersebut, yaitu virus H5NI. Masih banyak hal lain yang sanggup diselesaikan secara ilmiah, dapatkah Anda menyebutkan contoh lainnya?

Dengan demikian, Anda mungkin sanggup menjadi seorang penemu baru yang berkhasiat bagi masyarakat luas. Hal tersebut sanggup terjadi kalau Anda memahami bagaimana kerja ilmiah yang dilakukan oleh para ilmuwan terdahulu dan mengaplikasikannya pada kegiatan-kegiatan ilmiah yang Anda lakukan. Untuk itu, hal pertama yang harus dilakukan adalah melakukan penelitian ilmiah. Apa saja tahapan untuk melaksanakan penelitian ilmiah? Berikut akan diuraikan bagaimana penelitian ilmiah sanggup dilakukan.

1. Merencanakan Penelitian

Apakah Anda pernah mengadakan penelitian? Disadari atau tidak, mungkin Anda pernah melaksanakan penelitian. Penelitian yaitu suatu usaha yang cermat dan teratur untuk menemukan tanggapan ilmiah terhadap suatu masalah. Penelitian sanggup dilakukan di mana saja dan kapan saja. Penelitian dapat dilakukan di daratan, lautan, bahkan di luar angkasa sekalipun. Ketika Anda ingin mengetahui mengapa tumbuhan buah di rumah Anda harus disiram secara teratur supaya tumbuh dengan baik, kemudian Anda berusaha mencari tanggapan atas permasalahan tersebut. Berarti, Anda telah melakukan penelitian. Dengan catatan, perjuangan Anda untuk mencari jawaban atas permasalahan Anda dilakukan secara ilmiah. Bagaimana caranya?

Untuk melaksanakan suatu penelitian ada beberapa hal yang harus dilakukan terlebih dahulu, antara lain mengidentifikasi masalah, merumuskan tujuan penelitian, dan menetapkan jenis penelitian.

a. Mengidentifikasi Masalah

Langkah pertama untuk melaksanakan suatu penelitian yaitu menyadari dan mengidentifikasi perkara yang dihadapi. Masalah sanggup timbul secara sengaja atau tidak disengaja. Secara sengaja, maksudnya perkara yang timbul merupakan hal yang sengaja dicari untuk dipecahkan. Misalnya, seorang petani yang ingin mengetahui takaran pupuk yang sempurna untuk memaksimalkan pertumbuhan tumbuhan sayurannya.

Kadang-kadang, perkara pun timbul secara tidak sengaja. Misalnya, seorang peternak domba melihat tumbuhan yang tumbuh dekat kandang domba tumbuh lebih baik daripada tumbuhan sejenis yang tumbuh di pekarangan rumahnya. Maka, dalam benak petani pun timbul pertanyaan mengapa hal tersebut terjadi.

Untuk membantu menemukan suatu masalah, kita sanggup melihat berbagai penelitian yang telah dilakukan oleh penyelidik lain. Kita sanggup menganalisis hasil penelitian tersebut dan menemukan permasalahan baru. Misalnya, dengan memakai alat dan materi yang berbeda, tentu hasil penelitiannya pun akan berbeda. Masalah pun sanggup ditemukan ketika kita melakukan studi kepustakaan dari aneka macam referensi. Semakin banyak buku yang dibaca, akan semakin gampang menemukan sebuah permasalahan. Hal yang paling sering dilakukan untuk mencari sebuah perkara yaitu dengan melakukan pengamatan atau observasi. Pengamatan terhadap aneka macam objek dan fenomena (gejala) alam sering menjadi sumber wangsit dalam penelitian Biologi.

b. Merumuskan Tujuan

Untuk melaksanakan sebuah penelitian dari perkara yang dihadapi perlu dirumuskan tujuannya. Hal ini sangat penting dilakukan supaya penelitian yang dilakukan lebih terarah dan mencapai hasil yang maksimal. Sering terjadi, masalah yang dihadapi sangat luas ruang lingkupnya. Oleh lantaran itu, masalah yang dihadapi perlu dipersempit dengan merumuskan tujuan penelitiannya.

Terdapat dua hal yang harus diperhatikan ketika merumuskan tujuan penelitian, yaitu apa yang akan dilakukan dan pertanyaan apa yang ingin dijawab. Pengetahuan awal Anda terhadap suatu perkara yang akan diteliti sangat membantu dalam merumuskan tujuan penelitian.

c. Menetapkan Jenis Penelitian

Setelah merumuskan tujuan penelitian, hal yang harus dilakukan berikutnya yaitu menentukan jenis penelitian yang akan digunakan. Jenis penelitian yang dipakai harus sesuai dengan perkara yang akan dipecahkan. Terdapat banyak jenis penelitian yang sanggup dipakai sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Contoh dari jenis penelitian yang sering digunakan ini di antaranya deskriptif dan eksperimental.

1) Deskriptif

Penelitian deskriptif bertujuan menawarkan citra secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat objek yang diselidiki. Dengan penelitian ini, sanggup diperoleh warta atau data yang mendetail. Misalnya, penelitian untuk mengetahui populasi rino di Taman Nasional Ujung Kulon, Banten.

2) Eksperimental

Penelitian ini bertujuan mengetahui efek perlakuan tertentu kepada suatu objek penelitian dan membandingkan hasilnya dengan kelompok kontrol. Kelompok kontrol dijadikan sebagai pembanding. Dalam bidang Biologi, banyak dilakukan penelitian jenis ini. Misalnya, penelitian untuk melihat efek pertolongan pupuk atau hormon tertentu pada pertumbuhan jenis tumbuhan tertentu (Gambar 1).
Rasa ingin tahu insan terhadap alam semesta yang diciptakan Tuhan Pintar Pelajaran Contoh Metode, Penelitian atau Kerja Ilmiah
Gambar 1. Perbedaan pertumbuhan pada tumbuhan yang diberi hormon giberelin dalam jumlah yang berbeda.
2. Melakukan Penelitian

Seorang ilmuwan mempunyai metode tertentu untuk menjawab permasalahannya. Metode yang dipakai oleh ilmuwan ini sistematis. Metode ini disebut metode ilmiah. Metode ilmiah dipakai oleh para ilmuwan untuk memecahkan problem yang dihadapinya. Selain itu, ilmuwan memakai metode ini untuk mengetahui dan membuktikan jawaban dari suatu permasalahan. Secara sederhana, metode ilmiah dapat dilakukan dengan tahapan-tahapan sebagai berikut.

Merumuskan masalah → Menentukan hipotesis → Menguji hipotesis (percobaan) → Hasil → Kesimpulan

Berikut ini klarifikasi lebih lanjut dari tahapan dalam metode ilmiah.

a. Merumuskan masalah

Masalah yang ditemukan harus dirumuskan secara konkret atau tergambarkan dengan jelas. Hal-hal yang tidak ada kaitannya dengan masalah dikesampingkan. Perhatikan referensi perkara berikut ini. Sampai pada masa ke-16, sebagian orang, baik ilmuwan maupun bukan ilmuwan, percaya bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk tak hidup atau benda mati (teori generasi spontan). Mereka percaya bahwa belut berasal dari lumpur; katak berasal dari air hujan; atau tikus berasal dari kain kotor yang disimpan di gudang makanan. Mereka yang percaya teori generasi spontan juga mengamati bahwa lalat berasal dari daging anyir yang dipenuhi oleh belatung. Bagaimana berdasarkan Anda?

Salah satu ilmuwan yang mewaspadai teori generasi spontan adalah Francesco Redi, seorang ilmuwan berkebangsaan Italia. Redi bersahabat dengan ilmuwan Inggris berjulukan William Harvey. William Harvey ini pernah melaksanakan pembedahan terhadap seekor rusa betina. Dia menemukan fetus (janin kecil) pada rahim rusa tersebut. Harvey mengamati bahwa bentuk fetus tersebut menyerupai dengan rusa dewasa. Harvey menyimpulkan bahwa hewan tumbuh dari biji atau telur yang sangat kecil untuk dilihat dengan mata telanjang. Redi, sebagai ilmuwan yang mempunyai keingintahuan yang tinggi, berkeinginan untuk memecahkan perkara kehidupan ini. Redi ingin menguji kebenaran dari teori generasi spontan. Dari dongeng tersebut, dapatkah Anda merumuskan masalah yang dihadapi oleh Francesco Redi? Selain itu, rumusan perkara sanggup dibuat dari insiden di sekitar kita. Misalnya dari insiden banjir.

b. Menentukan Hipotesis

Melihat adanya kemungkinan kesalahan dalam teori generasi spontan, menunjukkan Redi telah memulai langkah untuk melaksanakan penelitian ilmiah. Hal ini, merupakan ciri khas ilmuwan untuk melaksanakan penelitian, yaitu mencari warta wacana objek penelitian dan melaksanakan pengamatan (observasi). Redi mengamati bahwa belatung ditemukan bersamaan dengan adanya lalat pada daging busuk.

Observasi merupakan tahap awal yang sangat penting untuk dapat melakukan penelitian ilmiah menyerupai halnya yang dilakukan Redi. Oleh karena itu, supaya data yang diperoleh tetap akurat, Anda harus selalu menuliskan hasil observasi Anda sesegera mungkin dalam sebuah buku. Setelah observasi dapat dilakukan dengan baik, Anda sanggup menemukan pertanyaan atau permasalahan yang akan membawa Anda pada tahap selanjutnya, yaitu menciptakan hipotesis.

Berdasarkan hasil inovasi Harvey yang dipadukan dengan hasil pengamatannya, Redi mengajukan klarifikasi alternatif wacana asal mula keberadaan belatung. Redi menyatakan bahwa dari daging yang segar tidak akan muncul belatung. Belatung muncul kalau lalat cukup umur menyimpan telurnya pada daging tersebut. Dugaan sementara Redi ini, dalam penelitian dikenal dengan hipotesis. Apakah itu hipotesis?

Hipotesis merupakan dugaan atau tanggapan sementara dari suatu permasalahan. Ketika menciptakan hipotesis, Anda sedang memperkirakan jawaban sementara dari pertanyaan yang telah Anda buat ketika Anda melakukan observasi dan memakai warta yang telah Anda miliki. Dari hipotesis ini timbul prediksi. Prediksi yaitu hasil yang diharapkan diperoleh dari hipotesis.

Kemampuan memprediksi sesuatu hal yaitu keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang ilmuwan. Anda mungkin pernah melihat atau mendengarkan prakiraan cuaca di televisi atau radio. Para andal meteorologi dapat memprediksi cuaca yang akan terjadi pada suatu hari dengan melakukan observasi dan memakai ilmu pengetahuan yang mereka miliki. Dengan demikian, kemampuan memprediksi yaitu keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang ilmuwan. Melalui kemampuan memprediksinya, ilmuwan sanggup menarik sebuah kesimpulan dari sebuah kejadian yang akan terjadi di masa yang akan tiba dengan melihat kejadiankejadian atau data yang ada di masa yang lalu.

Prediksi yang Anda buat mungkin saja salah. Untuk menguji apakah prediksi yang Anda buat salah atau benar, Anda harus melaksanakan sebuah eksperimen (percobaan).

c. Menguji Hipotesis

Untuk menguji suatu hipotesis umumnya dilakukan percobaan (eksperimen). Akan tetapi, ada juga hipotesis yang diuji dengan pengamatan saja atau studi kepustakaan. Studi kepustakaan dilakukan dengan membandingkan aneka macam sumber pustaka. Dalam melaksanakan sebuah eksperimen, terdapat beberapa faktor yang memengaruhi eksperimen tersebut. Faktor tersebut antara lain variabel; populasi dan sampel; serta rancangan penelitian. Variabel merupakan suatu faktor entitas (berwujud) yang sanggup mempunyai nilai berbeda yang berpengaruh terhadap percobaan. Populasi dan sampel merupakan objek yang diamati di dalam suatu percobaan. Adapun rancangan penelitian adalah rencana dalam melaksanakan suatu penelitian, baik sebelum maupun sesudah penelitian dilakukan. Rancangan ini termasuk metode penelitian serta alat dan materi yang akan digunakan.

Tahapan dalam eksperimen, yaitu merencanakan eksperimen, melakukan eksperimen, melaksanakan observasi dalam eksperimen, mengumpulkan dan menganalisis data, menarik kesimpulan, dan menguji kembali kesimpulan.

1) Merencanakan eksperimen

Rencana eksperimen perlu dibentuk serunut dan secermat mungkin agar data yang diperoleh akurat. Rancangan eksperimen mencakup penyediaan alat dan bahan, penentuan daerah dan waktu, serta cara kerja eksperimen. Alat dan materi yang diharapkan perlu didaftar supaya tidak ada yang terlewat. Bahan yaitu segala sesuatu yang dipakai dalam penelitian dan dapat habis. Adapun alat tidak akan habis digunakan. Dalam merancang percobaan Anda juga harus memperhatikan instrumen penelitian lain menyerupai biaya dan daftar check list peralatan yang akan digunakan. Alat dan materi apa yang dipakai oleh Redi untuk melakukan eksperimen? Redi menyiapkan dua buah stoples, dua potong ikan segar, tutup plastik, dan tali.

2) Melakukan eksperimen

Redi melaksanakan eksperimen dengan menyimpan dua buah stoples pada tempat terbuka. Kemudian, pada setiap stoples dimasukkan potongan ikan segar. Stoples pertama dibiarkan terbuka, sedangkan stoples kedua ditutup dengan plastik dan diikat kuat. Redi membiarkan kedua stoples tersebut beberapa hari. Mengapa Redi memakai dua buah stoples yang diberi perlakuan berbeda? Dalam melaksanakan eksperimen, kita harus menentukan kelompok percobaan, yaitu kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Fungsi kontrol adalah sebagai pembanding dalam percobaan yang sedang kita uji. Dalam membuat kontrol, keadaan perangkat uji dan perangkat kontrol sama, kecuali hal yang ingin dibandingkan.

Dalam menciptakan kontrol ini, kita juga harus menentukan faktor peubah atau variabel. Variabel merupakan suatu faktor yang kuat terhadap percobaan. Variabel tersebut sanggup dibagi menjadi variabel kontrol, variabel bebas, dan variabel terikat.

Variabel kontrol yaitu faktor yang dibentuk sama. Dalam percobaan Redi, yang menjadi variabel kontrol yaitu stoples yang sama, ikan segar yang sama, dan waktu serta penempatan yang sama. Variabel bebas yaitu faktor yang sengaja diubah. Pada percobaan Redi tersebut yang termasuk variabel bebas yaitu ditutupnya stoples dengan plastik dan satunya lagi tidak ditutup. Perhatikan Gambar 2.
Rasa ingin tahu insan terhadap alam semesta yang diciptakan Tuhan Pintar Pelajaran Contoh Metode, Penelitian atau Kerja Ilmiah
Gambar 2. Percobaan Francesco Redi. Redi menutup salah satu stoples dari dua stoples yang diisi daging
Variabel terikat yaitu faktor hasil percobaan yang dipengaruhi oleh variabel bebas dan variabel kontrol. Apakah variabel terikat pada percobaan Redi?

3) Melakukan observasi dalam eksperimen

Observasi (pengamatan) dilakukan untuk memperoleh data yang akurat. Observasi tidak harus memakai indra penglihatan (mata) saja, tetapi juga alat indera yang lainnya. Semakin banyak indra yang terlibat dalam observasi, data yang diperoleh akan semakin lengkap. Observasi pun sanggup menggunakan berbagai alat bantu, menyerupai mikroskop, meteran, timbangan, termometer, dan pH meter. Alat yang dipakai diadaptasi dengan data yang akan diukur. Pengamatan dengan memakai alat ukur akan menghasilkan data kuantitatif. Adapun pengamatan yang hanya memakai alat indra akan menghasilkan data kualitatif. Apakah yang dimaksud dengan data kuantitatif dan data kualitatif?

Sebagai contoh, contohnya Anda akan mengamati buah durian. Data kuantitatif yang diperoleh sanggup berupa berat buah durian dan diameter buah durian. Adapun data kualitatif yang diperoleh, contohnya warna buah, rasa buah durian, aroma buah durian, dan tekstur kulit durian.

Tugas Ilmiah 1.

Bersama kelompok Anda, kumpulkan lima jenis buah-buahan. Lalu, carilah data kuantitatif dan kualitatif buah-buahan tersebut. Kumpulkan hasil pengamatan Anda dalam bentuk laporan. Hasil pengamatan Anda ditulis menyerupai tabel berikut. Diskusikan dan presentasikan di depan kelas.

No.
Nama Buah

Data Kuantitatif
Data Kualitatif
Tinggi/Panjang
Diameter/Lebar
Warna
Rasa
1
Apel Malang
4,5 cm
6 cm
Hijau
Manis
2





3





4





5






d. Mengumpulkan data

Hasil observasi yaitu data, baik data kualitatif maupun data kuantitatif. Apakah data-data yang diperoleh dari percobaan Redi? Data yang diperoleh sanggup disajikan dengan aneka macam bentuk, seperti tabel atau grafik. Penyusunan data yang benar akan memudahkan orang lain untuk membaca, menganalisis, dan menarik kesimpulan. Data yang diperoleh itu kemudian sanggup dijadikan materi analisis. Meskipun analisis data sebaiknya dilakukan melalui metode statistik yang rumit, Anda cukup membandingkan rata-rata dan persentase. Setelah itu,

Anda sanggup menganalisis apakah hipotesis yang dibentuk sesuai dengan hasil percobaan atau tidak.

Ada beberapa cara penyajian data yang sanggup Anda buat. Perhatikan contoh Gambar 3, 4, dan 5. berikut. Kesimpulan apa saja yang dapat Anda peroleh dari gambar-gambar tersebut? Contoh bentuk penyajian data. Data dalam bentuk (a) tabel dan (b) grafik camilan manis pai.

a. Tabel Produksi Kentang Tahun 1992

No.
Pulau
Jumlah (%)
1
Sumatra
22,2 %
2
Jawa
59,9 %
3
Sulawesi
5,98 %
4
Pulau lainnya
11,92 %

b. Grafik Kue Pai Produksi Kentang Tahun 1992

Rasa ingin tahu insan terhadap alam semesta yang diciptakan Tuhan Pintar Pelajaran Contoh Metode, Penelitian atau Kerja Ilmiah
Piramida Penduduk pada Negara Berkembang

Rasa ingin tahu insan terhadap alam semesta yang diciptakan Tuhan Pintar Pelajaran Contoh Metode, Penelitian atau Kerja Ilmiah
Gambar 3. Bentuk penyajian data dalam bentuk piramida. Jumlah perbandingan umur penduduk antara pria dan perempuan.
Rasa ingin tahu insan terhadap alam semesta yang diciptakan Tuhan Pintar Pelajaran Contoh Metode, Penelitian atau Kerja Ilmiah
Gambar 4. Bentuk penyajian data dalam bentuk tabel dan grafik. (a) Tabel pertumbuhan populasi mencit beserta (b) grafiknya.
Dari beberapa jenis bentuk penyajian data, berdasarkan Anda manakah yang paling gampang untuk dipahami dan digunakan? Buatlah salah satu jenis bentuk penyajian data dalam membahas suatu permasalahan.

e. Menarik Kesimpulan

Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil percobaannya, Redi menyimpulkan bahwa lalat bukan berasal dari benda mati, melainkan berasal dari lalat hidup yang sebelumnya. Apakah hal tersebut sebuah kesimpulan? Apa yang dilakukan Redi yaitu suatu perjuangan untuk menarik suatu kesimpulan. Begitu pun Anda, kesimpulan sanggup Anda ambil setelah mendapatkan data dari hasil percobaan yang Anda lakukan.

Kesimpulan merupakan kalimat yang meringkas suatu hasil percobaan yang telah dilakukan. Ketika Anda menarik kesimpulan, Anda harus memutuskan apakah data yang Anda peroleh mendukung hipotesis yang dibuat atau tidak. Anda mungkin perlu mengulang beberapa kali percobaan untuk sanggup menarik sebuah kesimpulan. Bahkan, terkadang kesimpulan yang Anda buat sanggup mendorong Anda mengajukan pertanyaan gres dan rencana-rencana percobaan gres yang sanggup Anda lakukan.

f. Menguji Kembali Kesimpulan

Apakah percobaan Redi sanggup meyakinkan semua orang bahwa lalat tersebut berasal dari lalat, bukan berasal dari daging yang membusuk? Banyak orang, termasuk ilmuwan, yang mewaspadai penelitian Redi. Mereka juga menganggap tidak adanya belatung (cikal bakal lalat) di stoples yang ditutup rapat plastik lantaran tidak adanya udara. Mereka beropini bahwa diperlukan udara segar supaya dari daging tersebut tumbuh belatung. Apakah reaksi Redi menghadapi hal tersebut?

Redi berpikir dan merancang ulang penelitiannya. Redi menjadikan udara sebagai variabel bebas. Bagaimanakah bentuk percobaan Redi berikutnya? Perhatikan Gambar 5. Apakah Anda sanggup menemukan perbedaan rancangan dari percobaan (a) dan (b)? Bagaimanakah hasil percobaan kedua Redi tersebut? Apakah kesimpulannya?
Rasa ingin tahu insan terhadap alam semesta yang diciptakan Tuhan Pintar Pelajaran Contoh Metode, Penelitian atau Kerja Ilmiah
Gambar 5. Francesco Redi merancang ulang percobaannya, untuk meyakinkan teorinya. Bentuk percobaannya yaitu epilog stoples pada percobaan pertama (a) digantikan menjadi kain kasa (b).
Proses ilmiah merupakan suatu proses yang berulang. Ketidakberhasilan untuk membentuk hipotesis yang menarik, sanggup menciptakan ilmuwan mempertimbangkan kembali objek yang sedang dipelajari. Ketidakberhasilan suatu hipotesis dalam menghasilkan prediksi yang menarik dan teruji dapat membuat ilmuwan mempertimbangkan hipotesis tersebut atau definisi subjek penelitian. Ketidakberhasilan eksperimen dalam menghasilkan sesuatu yang menarik sanggup menciptakan ilmuwan mempertimbangkan ulang metode eksperimen tersebut, hipotesis yang mendasarinya, atau bahkan definisi subjek penelitian itu.

Kegiatan 1.
Pengaruh Cahaya terhadap Pertumbuhan

Tujuan
Menyimpulkan efek cahaya terhadap pertumbuhan

Alat dan Bahan
Penggaris, 2 stoples kecil transparan, kapas, air, dan 6 biji kacang merah.

Langkah Kerja
  1. Letakkan kapas lembap dalam jumlah yang sama pada masing-masing stoples.
  2. Taruh 3 biji kacang merah pada stoples pertama, tandai dengan label A. Taruh 3 biji kacang merah pada stoples kedua, tandai dengan label B (lihat gambar).
  3. Simpan stoples A di daerah yang terkena banyak cahaya, contohnya di dekat jendela (lihat gambar).
  4. Simpan stoples B di daerah yang sama sekali tidak terkena cahaya, tetapi memiliki cukup udara, contohnya di bawah daerah tidur (lihat gambar).
  5. Periksa kapas di kedua wadah. Jika kapas mulai kering, tetesi dengan air agar flora mendapatkan cukup air.
  6. Periksa pertumbuhan setiap biji kacang merah di wadah A dan B. Ukurlah tinggi setiap kecambah kacang merah dalam setiap wadah setiap hari.
  7. Lakukan pengamatan selama 1 minggu.
  8. Tuliskan hasil pengamatan Anda dalam bentuk tabel, menyerupai di bawah ini.
  9. Diskusikan hasilnya bersama kelompok Anda dan buatlah kesimpulannya.
  10. Presentasikan hasilnya di depan kelas.
Rasa ingin tahu insan terhadap alam semesta yang diciptakan Tuhan Pintar Pelajaran Contoh Metode, Penelitian atau Kerja Ilmiah
Gambar 6. Simpan stoples A di daerah yang terkena banyak cahaya, contohnya di dekat jendela

Rasa ingin tahu insan terhadap alam semesta yang diciptakan Tuhan Pintar Pelajaran Contoh Metode, Penelitian atau Kerja Ilmiah
Gambar 7. Simpan stoples B di daerah yang sama sekali tidak terkena cahaya, tetapi mempunyai cukup udara, contohnya di bawah daerah tidur.
Stoples
Biji
Tinggi Kecambah Hari ke- (cm)
1
2
3
4
5
6
7
A Terkena cahaya
1







2







3







B Tempat gelap
1







2







3








Jawablah pertanyaan berikut untuk menyimpulkan fakta.
  1. Berapakah pertumbuhan tinggi rata-rata kecambah kacang merah pada wadah A dan B?
  2. Pada wadah mana pertumbuhan kacang merah lebih cepat?
  3. Selain tinggi tanaman, perbedaan apalagi yang sanggup Anda amati?
  4. Apa yang sanggup Anda simpulkan dari percobaan ini?
  5. Saran apa yang sanggup Anda berikan untuk percobaan ini?
  6. Diskusikan bersama guru kalian. Langkah ilmiah apa yang muncul dari kegiatan ini?
3. Mengomunikasikan Hasil Penelitian

Mengomunikasikan hasil penelitian sangat penting dalam bidang IPA. Mengapa demikian? Hal ini disebabkan pengomunikasian hasil penelitian sangat berkhasiat untuk kemajuan dan perkembangan IPA. Para saintis (ilmuwan) biasa melaksanakan penelitian yang merupakan kelanjutan dari hasil penelitian saintis sebelumnya. Para saintis juga banyak yang melaksanakan metode kerja dengan mengikuti langkah penelitian sebelumnya. Bagian yang dikomunikasikan tidak hanya hasil dari penelitian, tetapi juga metode penelitian. Saintis biasa memublikasikan hasil karya ilmiahnya dalam jurnal, buku, atau internet. Selain itu, para saintis juga biasa bertemu dalam suatu lembaga dan saling memelajari hasil penelitian saintis yang lain. Di sana, terjadi pertukaran warta bahkan koreksi antarsaintis untuk mengetahui apakah hasil penelitiannya sudah layak atau belum.

Dalam mengomunikasikan hasil penelitian ini, Anda harus memiliki keyakinan bahwa apa yang telah Anda lakukan itu telah dikerjakan dengan baik. Dengan demikian, Anda sanggup mempertahankan argumentasi Anda. Akan tetapi, kalau memang hasil penelitian Anda perlu dikoreksi, Anda harus dapat menerimanya supaya sanggup melaksanakan penelitian yang lebih baik. Bagaimana susunan laporan ilmiah itu? Pada dasarnya, karya ilmiah memiliki sistematika tertentu yang terdiri atas pendahuluan, kajian teori, metodologi penelitian, hasil dan pembahasan, serta kesimpulan dan saran.

a. Pendahuluan

Pendahuluan berisi latar belakang penelitian, yaitu alasan mengapa Anda memilih tema tersebut dan juga manfaat dari penelitian. Pendahuluan juga berisi tujuan penulisan untuk menerangkan kepada sesama penyelidik mengenai maksud dari pembuatan penelitian. Di dalam pendahuluan ini dituliskan pula hipotesis dan pembatasan perkara yang hendak Anda selidiki.

b. Kajian Teori

Bab ini berisi klarifikasi dan teori yang bekerjasama dengan penelitian. Berbagai variabel yang ada hubungannya dengan penelitian, dijelaskan dalam bab kajian teori.

c. Metodologi Penelitian

Dalam metodologi penelitian, Anda menjelaskan alat dan materi yang digunakan, lokasi, teknik penelitian, serta cara menganalisis data. Dalam menuliskan metodologi penelitian ini, Anda harus menuliskannya sedetail mungkin. Dengan demikian, orang lain sanggup membaca dan mengerti apa yang Anda tulis. Dia mungkin sanggup melaksanakan penelitian yang sama persis seperti yang Anda lakukan.

d. Hasil dan Pembahasan

Pada potongan ini, data yang diperoleh kemudian dianalisis. Data berupa tabel, grafik, dan diagram ditampilkan pada potongan ini. Bab ini juga berisi penjelasan mengenai hipotesis, analisis hipotesis, dan hasil penelitian. 

Ketika menjelaskan hasil penelitian, jelaskanlah hasil penelitian Anda dengan terperinci. Dengan demikian, orang lain sanggup mengerti hasil percobaanmu.

e. Kesimpulan dan Saran

Setelah data percobaan dianalisis, diperoleh suatu hasil yang merupakan kesimpulan. Jadi, kesimpulan yaitu tanggapan dari hasil pengujian hipotesis. Dalam potongan ini juga diberikan saran yang bekerjasama dengan penelitian ini. Misalnya, saran untuk penelitian lanjutan atau rekomendasi dari hasil penelitian lainnya.

Tugas Ilmiah 2.

Berdasarkan hasil eksperimen dari Kegiatan 1, buatlah laporan ilmiah dengan mengikuti sistematika penulisan karya ilmiah. Lakukan aktivitas ini secara berkelompok. Gunakan aneka macam referensi untuk mendukung data hasil percobaan Anda. Presentasikan hasilnya di depan kelas.

4. Bersikap Ilmiah

Dalam melaksanakan kerja ilmiah, Anda harus mempunyai perilaku ilmiah atau sikap yang sesuai dengan kaidah ilmu pengetahuan. Sikap ini penting agar Anda sanggup menjadi penyelidik yang baik dan menghasilkan karya yang baik. Sikap ini tidak hanya penting ketika melaksanakan kerja ilmiah, tetapi juga dalam melaksanakan kehidupan sehari-hari. Berikut ini beberapa sikap ilmiah yang perlu Anda miliki.

a. Membedakan Fakta dan Opini

Dapat membedakan antara fakta dan opini yaitu salah satu perilaku yang perlu dimiliki oleh seorang saintis. Fakta yaitu kenyataan, sedangkan opini adalah pendapat. Fakta sanggup dikenali oleh alat indra dan sanggup diukur secara kualitatif. Pernyataan dalam bidang IPA haruslah berupa pernyataan eksak, yaitu sempurna dan spesifik. Adapun opini merupakan tanggapan atau tafsiran seseorang. Berikut ini referensi fakta dan opini.

Fakta: Anak itu mempunyai rambut hitam.
Opini: Anak itu mempunyai rambut yang indah.
Fakta: Mawar mempunyai bunga berwarna merah.
Opini: Mawar mempunyai bunga yang menarik.

Seorang saintis haruslah menyajikan faktor-faktor dalam bentuk data dan menghindari opini-opini yang tidak didukung fakta. Fakta yang diberikan haruslah sesuai dengan kenyataan lantaran seorang saintis harus jujur. Apa yang terjadi kalau data yang dipakai tidak sesuai kenyataan?

b. Berpikir Kritis

Ketika Anda menilai dan menyaring suatu warta yang diterima, Anda berarti telah berpikir kritis. Berpikir kritis berarti mengombinasikan apa yang telah Anda ketahui dengan fakta gres yang diberikan, contohnya apakah benar insan berevolusi dari simpanse? Ataukah evolusi itu terjadi karena seleksi alam, sehingga insan dan kera mempunyai proses evolusi berbeda? Manakah yang Anda pilih? Setelah itu, gres Anda putuskan untuk mempercayainya atau tidak.

Berpikir kritis ini sangat penting lantaran tidak semua warta yang kita terima itu benar. Kita perlu menyaringnya dan melihat dari berbagai sudut pandang sebelum mempercayainya. Berpikir kritis sangat penting ketika sedang melaksanakan kerja ilmiah. Dengan demikian, Anda akan mendapatkan data penelitian yang akurat dan sanggup dipertanggungjawabkan.

c. Berani dan Santun dalam Mengajukan Pertanyaan

Berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan yaitu perilaku ilmiah yang perlu kita miliki. Terutama ketika kita bekerja sama dengan orang lain. Anda harus menjaga kekompakan dan kolaborasi yang baik. Ketika menganalisis suatu penjelasan, mungkin ada hal-hal yang tidak dimengerti atau hal-hal yang dirasa janggal. Untuk itu, Anda perlu mengajukan pertanyaan untuk mendapatkan keterangan lebih lanjut. Jangan takut untuk bertanya, tetapi ingat pula untuk mengajukan pertanyaan secara santun. Mengapa? Karena seorang saintis yang baik yaitu seseorang yang dapat menghargai orang lain.

d. Memiliki Rasa Ingin Tahu

Dasar dari perkembangan Ilmu Pengetahuan Alam yaitu rasa ingin tahu terhadap alam semesta. Ahli sains selalu ingin tahu apa, bagaimana, mengapa, atau di mana terhadap segala sesuatu. Anda harus mempunyai sikap ini sehingga timbul harapan untuk melaksanakan aktivitas ilmiah. Dari sikap ingin tahu, akan timbul permasalahan yang mungkin membawa Anda pada penelitian yang berkhasiat bagi masyarakat. Dengan mempunyai rasa ingin tahu, kita akan berusaha menemukan tanggapan dari aneka macam permasalahan yang muncul di muka bumi ini.

e. Tekun dan Peduli Lingkungan

Dalam melaksanakan penelitian, ketekunan merupakan salah satu prasyarat dalam keberhasilan penelitian. Jangan Anda frustasi dalam melakukan penelitian, kegagalan merupakan potongan dari keberhasilan. Tidak sedikit penelitian yang gagal, namun alhasil berhasil. Tidak sedikit juga penyelidik yang berhasil setelah mempelajari kegagalan dirinya sendiri maupun orang lain.

Sikap peduli lingkungan juga harus tertanam dalam jiwa saintis karena suatu penelitian akan sia-sia kalau ternyata proses maupun hasilnya merusak lingkungan. Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang mempunyai akal, diberi kemampuan untuk memanfaatkan dan memelihara lingkungan. Oleh karenanya, perilaku peduli terhadap lingkungan harus tetap dilakukan di manapun berada. Sudahkah Anda melakukannya?

Tugas Ilmiah 3

Buatlah kuesioner yang membahas seberapa banyak siswa Kelas I di sekolah Anda yang mempunyai perilaku ilmiah. Kuesioner tersebut berisi pertanyaan bebas seputar perilaku ilmiah.

Contoh pertanyaannya yaitu sebagai berikut.
  1. Apakah teman-teman di sekolah Anda selalu membaca bahan-bahan yang terdapat dalam kemasan makanan? (sikap kritis)
  2. Apakah dalam setiap proses belajar-mengajar teman-teman sering mengajukan pertanyaan? (sikap ingin tahu dan berani mengajukan pertanyaan)
  3. Apakah teman-teman selalu membuang bungkus permen pada tempatnya? (peduli lingkungan)
  4. Lakukan aktivitas ini secara berkelompok. Kemudian, buat laporan hasil kuesioner tersebut dan presentasikan di depan kelas.
Anda kini sudah mengetahui Metode Ilmiah, Penelitan Ilmiah, dan Kerja Ilmiah. Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.

Referensi :

Fictor Ferdinand P dan Moekti Ariebowo. 2009. Mudah Belajar Biologi 1 : untuk SMA/MA Kelas X. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 170.

0 Response to "Pintar Pelajaran Teladan Metode, Penelitian Atau Kerja Ilmiah"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel