Pintar Pelajaran Penyakit Hiv Aids : Pengertian Penyebab Penularan Pencegahan

Penyakit HIV AIDS : Pengertian Penyebab Penularan Pencegahan - AIDS merupakan sekumpulan penyakit sebagai dampak dari melemahnya sistem kekebalan tubuh. Kekebalan badan dapat melemah alasannya menerima serangan dari HIV (Human Immunodeviciency Virus). Perhatikan Gambar 1. Virus ini mampu menyerang dan merusak sel darah putih sehingga kemampuan badan dalam memerangi bakteri penyakit menjadi berkurang. Orang yang terinfeksi virus HIV tidak selalu dikatakan positif mengidap penyakit AIDS tetapi bisa saja hanya sebagai pembawa (karier). HIV sanggup ditularkan oleh penderita ke orang lain melalui darah atau semen (sp*rma) dan cairan v*gina. Apabila orang yang sehat melaksanakan hubungan s*ksual dengan orang karier HIV maka besar kemungkinan akan tertular virus HIV. Selain dengan hubungan s*ksual, virus HIV juga sanggup menular dari ibu yang terinfeksi kepada bayi yang dikandungnya melalui plasenta.

Gambar 1. Struktur virus HIV

Jarum suntik yang dipergunakan secara sembarangan juga berpotensi menjadi sarana penularan virus HIV. Hal ini dapat terjadi apabila seorang pengidap virus HIV menggunakan jarum suntik yang selanjutnya digunakan kembali oleh orang lain. Biasanya ini terjadi pada orang-orang pengguna obat-obat terlarang yang menggunakan jarum suntik secara bersama-sama. Jarum suntik yang telah digunakan sanggup terkena darah orang yang memakainya, sedangkan darah sanggup menjadi sarana penularan virus HIV.

Pencegahan sanggup dilakukan dengan menggunakan k*ndom saat berhubungan s*ks, selalu menggunakan jarum suntik yang steril dan berhati-hati pada ketika melaksanakan transfusi darah. HIV menginfeksi sel yang permukaannya terdapat molekul CD4 sebagai reseptor. Infeksi dimulai ketika glikoprotein pada HIV membentuk tempelan ke reseptor CD4. Virus masuk ke sel dan memulai replikasi (memperbanyak diri). Sel terinfeksi dapat menghasilkan bentuk virus yang baru. Sel T menjadi sasaran utama dari virus ini, sehingga pengaruh utamanya ialah pada sistem imun. Selanjutnya sel-sel lain yang mempunyai CD4 (beberapa makrofag), subklas sel B, juga sanggup terinfeksi. Perhatikan Gambar 2.

Gambar 2. Penurunan konsentrasi sel T seiring dengan bertambahnya waktu bisul HIV

Sebenarnya pada awal-awal terjadi infeksi, sistem imun masih bekerja dengan baik hingga beberapa tahun. Akan tetapi sistem imun dalam badan menurun seiring dengan terakumulasinya varian gres dan antigen yang berbeda. Gambar 2. berikut dapat memperjelas apa yang sudah dipelajari sebelumnya. HIV melekat ke reseptor CD4 pada permukaan sel T dan masuk sel secara endositosis, kemudian memperbanyak diri.

Gambar 3. Infeksi HIV pada sel T

Selanjutnya keluar dari sel T dengan cara melisiskan sel atau dapat juga dengan cara eksositosis. Setelah masa delapan tahun terinfeksi maka penderita HIV dapat menderita AIDS, dan gampang terjangkit penyakit jenis lainnya, menyerupai tuberculosis, kanker, melemahnya ingatan, dan kehilangan sistem koordinasi tubuh. Mengapa orang yang terinfeksi virus HIV gres dapat mengetahuinya sesudah beberapa tahun? Hal ini alasannya selama kurang lebih 8 tahun sesudah terinfeksi HIV, penderita tidak merasakan tanda-tanda sakit. Virus HIV bersifat dorman dalam tubuh manusia, tetapi apabila bekerjasama s*ks dengan orang lain, maka virus ini akan tertular pada orang lain.

Seseorang sanggup mengetahui apakah terinfeks atau tidak dengan melaksanakan tes darah dan cairan tubuh. Harus diperhatikan juga bahwa HIV tidak ditularkan melalui kontak fisik. Virus HIV akan cepat mati apabila berada di luar tubuh manusia, sehingga untuk sanggup menular pada insan lain, sp*rma, cairan v*gina, dan darah harus segera berpindah pada tubuh orang lain tersebut.

Penanggulangan terhadap penyakit AIDS sudah banyak dilakukan. Pengobatan yang dilakukan intinya bertujuan untuk mengurangi penyakitnya dan sulit untuk menghilangkan penyakit AIDS. Oleh alasannya itu kita sebaiknya selalu berhati-hati agar tidak tertular virus HIV.

Anda kini sudah mengetahui Penyakit HIV AIDS. Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.

---

Referensi :

Purnomo, Sudjiono, T. Joko, dan S. Hadisusanto. 2009. Biologi Kelas XI untuk Sekolah Menengan Atas dan MA. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 386.

Share this post