Pintar Pelajaran Eksploitasi Insan (Romusha) Di Indonesia Pada Kala Penjajahan Jepang
Artikel dan Makalah perihal Eksploitasi Manusia (Romusha) di Indonesia pada Masa Penjajahan Jepang - Pembentukan romusha ini dilatarbelakangi oleh besarnya kebutuhan Jepang akan tenaga kerja untuk membangun pertahanannya, menyerupai gua, gudang bawah tanah, lapangan udara darurat. Tenaga romusha ini diperoleh dari desa di pulau Jawa yang padat penduduk. Pada awalnya pengerahan tenaga kerja ini bersifat sukarela, namun dalam pelaksanaannya, pengerahan tenaga kerja ini dilaksanakan secara paksa. Kehidupan para romusha sangat sulit, mereka kelaparan, kesehatan mereka tidak dijamin, sehingga banyak romusha yang meninggal. (Baca juga : Tujuan Imperialisme Jepang)
Hal-hal di ataslah yang lalu menciptakan rakyat takut dijadikan romusha. Namun, untuk menghilangkan rasa takut tersebut, tahun 1943 Jepang menggelar propaganda gres yaitu dikatakan sebagai prajurit ekonomi atau satria pekerja. Propaganda gres Jepang ini menarik kembali rakyat untuk menjadi Romusha. Akan tetapi kenyataannya tetap saja menyerupai keadaan yang sebelumnya. Para romusha ini mendapat siksaan yang pedih. Mereka bukan saja dikirim ke luar Jawa, tetapi juga ke luar negeri menyerupai Burma, Thailand, Filipina, Malaya, dan Serawah. Masalah lain yang ada yaitu menyangkut kehidupan rakyat yaitu problem sandang pada masa sebelum pecahnya perang.
Masalah ini tergantung pada impor Belanda. Dan pada masa Jepang, sandang untuk masyarakat sangat kurang. Untuk itu Jepang memerintahkan menanam kapas di aneka macam tempat di Jawa, Sumatera, Bali, Lombok dan Sulawesi Selatan. Usaha pemintalan rakyat secara massal didirikan dan rakyat dilatih untuk memintal. Percobaan untuk mencari ganti dengan kapas diintensifkan. Masalah sandang yang parah pada waktu itu memaksa rakyat desa untuk menggunakan pakaian dari karung goni atau bagor.
Selain romusha, bentuk penindasan dan penghisapan sumber daya insan Indonesia oleh Jepang yaitu perekrutan pemudapemuda ke dalam organisasi militer dan semi-militer buatan Jepang. Berbagai macam organisasi kemiliteran dibuat agat tersedianya tenaga-tenaga muda untuk membantu pasukan Jepang dalam Perang Pasifik.
Anda kini sudah mengetahui Eksploitasi Manusia (Romusha) di Indonesia pada Masa Penjajahan Jepang. Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.
Referensi :
Suwito, T. 2009. Sejarah : Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Madrasah Aliyah (MA) Kelas XI. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 368.
0 Response to "Pintar Pelajaran Eksploitasi Insan (Romusha) Di Indonesia Pada Kala Penjajahan Jepang"
Post a Comment