Pintar Pelajaran Manfaat Bermain Di Luar Rumah Bagi Anak-Anak

Manfaat Bermain di Luar Rumah Bagi Anak-anak - Para orang bau tanah di Amerika mungkin ingin berpikir lagi untuk memperketat menjaga dan melindungi belum dewasa mereka dari paparan basil sehari-hari.

Sebuah studi yang dilakukan oleh  Northwestern University terhadap masyarakat di dataran rendah  Ekuador tidak menemukan relasi antara peradangan kronis (peradangan yang terjadi dalam jangka waktu panjang) tingkat rendah dengan penyakit penuaan menyerupai penyakit jantung, diabetes dan kepikunan.

Sebaliknya, sekitar sepertiga orang sampaumur di Amerika Serikat menderita peningkatan C-reaktif protein (CRP)  kronis.  Meningkatnya CRP (meningkatnya kadar protein dalam darah sebagai potongan dari respon inflamasi atau peradangan) secara akut  bermanfaat untuk melindungi tubuh kita terhadap penyakit menular. Tetapi, apabila CRP terus menerus  diproduksi, maka akan sanggup mengakibatkan berkembangnya penyakit kronis. Penyakit kronis yaitu penyakit yang berlangsung dalam jangka waktu usang dan sanggup menimbulkan janjkematian (Red).

“Dengan kata lain, CRP naik ketika Anda membutuhkannya, tapi hampir tidak terdeteksi sehabis abses sembuh dan Anda tidak membutuhkannya,” kata Thomas W. McDade, profesor antropologi di Northwestern dan anggota dari  Kebijakan Penelitian di Universitas. “Ini yaitu inovasi yang sangat luar biasa dan sangat berbeda dari penelitian sebelumnya di Amerika Serikat. Di mana banyak orang cenderung mempunyai CRP yang terus meningkat yang memungkinkan risiko tinggi mengidap penyakit kronis.”

McDade mengatakan, bahwa hasil penelitian sebelumnya di Filipina mengambarkan bahwa pada tingkat inflamasi yang lebih tinggi akhir paparan mikroba pada masa bayi dikaitkan dengan CRP. Sehingga sehabis mereka dewasa, akan mempunyai CRP lebih rendah. Di dataran rendah Ekuador, Bayi yang terpapar mikroba dalam lingkungan yang terdapat penyakit menular tingkat tinggi, mungkin akan memperlihatkan imbas peradangan sehabis mereka sampaumur kelak.

“Dalam pikiran saya penelitian ini menekankan pada pendekatan nilai ekologi untuk mengetahui bagaimana sistem kekebalan tubuh mungkin mempunyai implikasi yang signifikan bagi pemahaman kita wacana relasi antara peradangan dan penyakit kronis,” kata McDade. “Ini mungkin sangat penting alasannya hampir tiga perempat dari semua janjkematian akhir penyakit kardiovaskular secara global ketika ini terjadi di negara-negara rendah dan menengah menyerupai Filipina dan Ekuador.”

Penelitian gres yang dilakukan sebagai potongan dari Shuar Health and Life History Project, memperlihatkan bahwa paparan mikroba pada tingkat yang lebih tinggi yang menular pada awal kehidupan sanggup mengubah prosedur peradangan ketika orang tersebut dewasa, yaitu dengan cara mencegah munculnya peradangan kronis dan berkepanjangan. Infeksi mikroba telah menjadi potongan dari ekologi insan selama ribuan tahun, dan ketika ini diketahui bahwa berubahnya lingkungan menjadi lebih bersih dan kehidupan industri yang makmur secara substansial telah mengurangi tingkat dan keragaman paparan mikroba.

Anak-anak bermain di luar rumah. Sebuah studi terbaru dilakukan di dataran rendah Ekuador mengambarkan bahwa peradangan kronis tingkat rendah akhir paparan mikroba tidak berafiliasi dengan penyakit penuaan menyerupai penyakit jantung, diabetes dan kepikunan. (Credit: © TheFinalMiracle / Fotolia)

Penelitian mengenai pertumbuhan tubuh memperlihatkan bahwa peradangan kronis pada tingkat yang lebih tinggi berafiliasi dengan penyakit penuaan menyerupai jantung, diabetes dan kepikunan. Namun, penelitian ini didasarkan pada sebagian besar orang yang hidup di negara industri kaya menyerupai Amerika Serikat.

“Kami tidak mengetahui apakah peradangan kronis yang muncul di tempat-tempat menyerupai Amazon Ekuador dan potongan lain dari dunia yaitu penyakit menular yang umum terjadi,” kata McDade.

Sebagai hasilnya, McDade (Directur of Lab for Human Biology Research and director of Cells to Society (C2S): The Center on Social Disparities and Health, and collaborators at the University of Oregon) menyidik apa saja faktor-faktor lingkungan dan bagaimana dampak waktu yang menimbulkan peradangan pada orang dewasa. Penelitian tersebut dilakukan di dataran rendah Ekuador – dalam kelompok yang terdiri dari 52 orang sampaumur antara usia 18 dan 49.

Berdasarkan kriteria klinis ketika ini, McDade dan rekannya tidak menemukan satu perkara peradangan kronis tingkat rendah di kalangan orang sampaumur yang hidup di Amazon Ekuador. McDade menyampaikan orang-orang di tersebut meninggal alasannya penyakit menyerupai penyakit jantung, tapi mungkin tidak melalui proses yang melibatkan peradangan.

Dalam hal kesehatan penduduk, McDade menyampaikan temuan ini memperlihatkan bahwa relasi antara peradangan dan penyakit kardiovaskular sering dilaporkan di Amerika Serikat mungkin hanya berlaku dalam lingkungan ekologi tertentu yang ditandai dengan rendahnya tingkat paparan penyakit menular.

“Hal ini didasarkan pada penelitian mengenai peradangan kronis dan penyakit jantung di AS dan lingkungan industri yang kehidupan masyarakatnya tergolong makmur. Hasilnya memperlihatkan bahwa referensi tersebut mungkin tidak berlaku secara global,” kata McDade. “Hal ini juga memperlihatkan bahwa tingkat peradangan kronis yang kita lihat di AS yaitu tidak universal dan merupakan hasil dari transisi epidemiologi yang telah menurunkan tingkat paparan mikroba yang menular.

Referensi Jurnal:

Thomas W. Mcdade, Paula S. Tallman, Felicia C. Madimenos, Melissa A. Liebert, Tara J. Cepon, Lawrence S. Sugiyama, James Josh Snodgrass. Analysis of variability of high sensitivity C-reactive protein in lowland ecuador reveals no evidence of chronic low-grade inflammation. American Journal of Human Biology, 2012; DOI: 10.1002/ajhb.22296

Artikel ini merupakan terjemahan dari goresan pena ulang menurut bahan yang disediakan oleh Northwestern University via Science Daily. Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.

Share this post