Pintar Pelajaran Sel Binatang Dan Sel Tumbuhan - Gambar Dan Fungsi
Sel Hewan dan Sel Tumbuhan - Gambar dan Fungsi - Struktur Sel tumbuhan dan sel binatang mempunyai bagian-bagian tertentu yang berbeda. Perbedaan ini sanggup kita tentukan dari ragam organel penyusun sel kedua makhluk hidup tersebut. Terlebih dahulu, Bacalah materi mengenai Sel Eukariotik.
1. Sel Tumbuhan
Organel-organel sel tumbuhan yang tidak terdapat pada sel hewan dijelaskan sebagai berikut.
Gambar 1. Sel Tumbuhan |
a. Dinding Sel
Dinding sel merupakan bab terluar sel tumbuhan. Dinding sel ini bersifat kaku dan tersusun atas polisakarida. Polisakarida ini terdiri atas selulosa, hemiselulosa, dan pektin. Dinding sel dibuat oleh diktiosom. Dinding sel bersama-sama dengan vakuola berperan dalam turgiditas sel atau kekakuan sel. Pada awal pembentukannya, dinding sel berupa selaput tipis tersusun atas selulosa (polisakarida kompleks). Di antara dua dinding sel yang berdekatan terdapat lamela tengah. Dua sel yang berdekatan dihubungkan oleh kanal yang di dalamnya terdapat benang-benang plasma yang disebut plasmodesmata.
Dinding sel sanggup dibedakan menjadi dinding sel primer dan dinding sel sekunder. Dinding sel primer dibuat pada waktu sel membelah, contohnya pada sel-sel muda yang sedang tumbuh. Dinding sel primer tersusun atas selulosa antara 9–25%, hemiselulosa, pektin, serta beberapa senyawa lainnya. Selulosa terdiri dari mikrofibril yaitu seratserat panjang yang mempunyai daya regang kuat. Sementara itu, dinding sel sekunder terbentuk karena penebalan. Dinding sel sekunder ini dimiliki oleh sel-sel dewasa yang terdapat di sebelah dalam dinding sel primer. Dinding sel sekunder mempunyai kandungan selulosa antara 41–45%, hemiselulosa, dan lignin.
Beberapa sel dindingnya mengalami penebalan oleh zat lignin yang disebut lignifikasi. Lignifikasi mengakibatkan xilem dan sklerenkim mengayu (keras dan kaku). Penebalan dinding sel sanggup terjadi secara penyisipan (aposisi ) pada penebalan-penebalan usang atau penambahan (intususepsi ) pada penebalan lama. Di antara dinding sel ada yang tidak mengalami penebalan disebut noktah.
b. Vakuola
Vakuola atau rongga sel ialah organel sitoplasmik yang berisi cairan dan dibatasi membran yang mungkin identik dengan membran sel. Sel tumbuhan muda mempunyai banyak vakuola kecil-kecil. Semakin remaja jumlah vakuola berkurang, tetapi ukuran membesar. Sel-sel tumbuhan yang memiliki vakuola besar biasanya yakni sel-sel parenkim dan kolenkim. Vakuola tersebut dibatasi oleh membran yang disebut tonoplas. Sel remaja hanya mempunyai satu vakuola tengah berukuran besar dikelilingi membran tonoplas yang bersifat diferensial permeabel. Vakuola tengah terbentuk sebagai akhir pertumbuhan dinding sel yang lebih cepat daripada pertumbuhan sitoplasma. Vakuola tengah ini berisi cairan (getah sel) yang berupa larutan pekat, kaya mineral, gula, O2, asam organik, CO3, pigmen, enzim, dan sisa-sisa metabolisme.
Vakuola mempunyai beberapa fungsi sebagai berikut.
- Tempat penimbunan sisa metabolisme dan metabolit sekunder ibarat Ca-oksalat, tanin, getah karet, dan alkaloid.
- Tempat menyimpan zat masakan ibarat amilum dan gula.
- Memasukkan air melalui tonoplas untuk membangun turgiditas sel yang bekerja sama dengan dinding sel.
- Menyimpan pigmen, contohnya vakuola pada sel-sel mahkota bunga mengandung pigmen warna.
- Menyimpan minyak atsiri msialnya kayu putih, pepermin, dan aroma harum pada bunga.
c. Plastida
Plastida merupakan organel yang hanya terdapat pada sel tumbuhan. Plastida berasal dari perkembangan proplastida di kawasan meristematik.
Berdasarkan pigmen yang dikandungnya terdapat tiga jenis plastida sebagai berikut.
1) Kloroplas
Kloroplas yaitu plastida yang mengandung pigmen hijau disebut klorofil, karotenoid, dan pigmen fotosintetik lainnya. Kloroplas hanya dijumpai pada sel autotrof yang eukariotik. Kloroplas dimiliki oleh sel-sel yang berklorofil misalnya Algae, lumut, tumbuhan paku, dan tumbuhan bunga.
Kloroplas mempunyai bentuk beraneka ragam, tetapi pada umumnya berbentuk bundar atau lonjong (oval). Kloroplas pada sel tumbuhan tingkat tinggi mempunyai ukuran sekitar 4–6 µm. Setiap sel mengandung 20–40 kloroplas permilimeter persegi. Apabila jumlahnya masih kurang mencukupi, kloroplas sanggup membelah diri. Namun, kalau jumlahnya berlebihan maka sejumlah kloroplas akan rusak.
Kloroplas tersusun atas membran, yaitu membran luar dan dalam. Membran luar mempunyai permukaan rata yang berfungsi mengatur keluar masuknya zat. Membran dalam membungkus cairan kloroplas yang disebut stroma. Membran dalam kloroplas melipat ke arah dalam dan membentuk lembaran-lembaran yang disebut tilakoid. Pada tempat-tempat tertentu, tilakoid bertumpuk-tumpuk membentuk tubuh ibarat tumpukan uang logam yang disebut grana. Pada umumnya sebuah kloroplas mengandung 40–60 grana.
Di dalam tilakoid terdapat kumpulan partikel yang disebut kuantosom. Di kuantosom inilah terdapat klorofil yang berfungsi dalam proses fotosintesis.
Berdasarkan panjang gelombang (spektrum warna) yang diserap, jenis klorofil dibedakan sebagai berikut.
a) Klorofil a menyerap spektrum warna hijau-biru.
b) Klorofil b menyerap spektrum warna hijau-kuning.
c) Klorofil c menyerap spektrum warna hijau-cokelat.
d) Klorofil d menyerap spektrum warna hijau-merah.
Reaksi kimia proses fotosintesis sebagai berikut.
Cahaya | ||
6 CO2 + 6 H2O | → | C6H12O6 + 6O2 |
Klorofil |
2) Leukoplas
Leukoplas yaitu plastida yang tidak berwarna, umumnya terdapat pada tempat yang tidak terkena sinar, misalnya organ penyimpan masakan cadangan seperti biji dan umbi. Berdasarkan fungsinya dibedakan tiga jenis leukoplas sebagai berikut.
a) Amiloplas untuk menyimpan amilum.
b) Elaioplas atau lipidoplas untuk membentuk dan menyimpan lemak.
c) Proteoplas untuk menyimpan protein.
3) Kromoplas
Kromoplas yaitu plastida yang mengandung pigmen nonfotosintetik (merah dan oranye atau kuning). Kromoplas banyak terdapat pada mahkota bunga. Pigmen yang terkandung dalam kromoplas sebagai berikut.
a) Karoten menjadikan warna kuning, misalnya pada wortel.
b) Xantofil menjadikan warna kuning kecokelatan, misalnya pada daun tua.
c) Fikosianin menjadikan warna biru, misalnya pada ganggang biru.
2. Sel Hewan
Gambar 2. Sel Hewan |
Sel binatang tidak mempunyai dinding sel, tidak mempunyai plastida, dan bentuk tidak tetap ibarat sel tumbuhan. Vakuola pada sel hewan kecil atau tidak tampak. Hewan-hewan uniselular biasanya memiliki vakuola. Ada dua tipe vakuola sebagai berikut.
a. Vakuola kontraktil berperan dalam menjaga tekanan osmotik sitoplasma (disebut juga osmoregulator).
b. Vakuola nonkontraktil atau vakuola masakan berfungsi untuk mencerna makanan.
Sel tumbuhan tidak mempunyai sentrosom dan sentriol, kecuali tumbuhan tingkat rendah. Sel binatang mempunyai dua sentriol di dalam sentrosom. Saat pembelahan sel, tiap-tiap sentriol saling memisahkan diri menuju kutub yang berlawanan dan memancarkan benang-benang gelendong pembelahan yang akan menjerat kromosom. Ternyata antara sel binatang dan sel tumbuhan terdapat banyak perbedaan. Anda telah mengetahuinya dengan membaca uraian di depan.
(Baca juga : Perbedaan sel binatang dan sel tumbuhan.)
Referensi :
Purnomo, Sudjiono, T. Joko, dan S. Hadisusanto. 2009. Biologi Kelas XI untuk Sekolah Menengan Atas dan MA. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 386.
(Baca juga : Perbedaan sel binatang dan sel tumbuhan.)
Referensi :
Purnomo, Sudjiono, T. Joko, dan S. Hadisusanto. 2009. Biologi Kelas XI untuk Sekolah Menengan Atas dan MA. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 386.
0 Response to "Pintar Pelajaran Sel Binatang Dan Sel Tumbuhan - Gambar Dan Fungsi"
Post a Comment