Pintar Pelajaran Efek Bioteknologi Terhadap Lingkungan

Artikel dan Makalah Dampak Bioteknologi Terhadap Lingkungan - Salah satu dampak kasatmata bioteknologi terhadap lingkungan yakni inovasi tumbuhan yang tahan terhadap serangan hama serangga (antiserangga). Dengan diciptakannya tumbuhan antiserangga, paling tidak telah mengurangi pencemaran akhir pemakaian insektisida. Bagaimana cara memperoleh tumbuhan antiserangga tersebut? Cara untuk memperoleh tumbuhan antiserangga adalah dengan memasukkan gen delta endotoksin Bacillus thuringiensis ke dalam tumbuhan budi daya (Gambar 1). Selanjutnya tumbuhan budi daya akan memproduksi protein delta endotoksin. Protein ini akan bereaksi dengan enzim yang diproduksi oleh lambung serangga. Reaksi ini mengkonversi enzim tersebut menjadi racun. Dengan demikian, serangga yang memakan tumbuhan tersebut akan mengalami keracunan kemudian mati. Dengan menggunakan metode ini diperoleh tanaman-tanaman yang resistan terhadap aneka macam larva maupun serangga yang menyerang tanaman tersebut. Perbandingan pertumbuhan tanaman normal dan tumbuhan antiserangga sanggup Anda lihat pada Gambar 2.
lingkungan yakni inovasi tumbuhan yang tahan Pintar Pelajaran Dampak Bioteknologi Terhadap Lingkungan
Gambar 1. Bacillus thuringiensis 
Bacillus thuringiensis yakni basil yang memproduksi protein beracun pada lambung larva serangga dan banyak jenis ulat. Warna putih di sekitar bakteri yakni kristal protein yang akan ditransformasi menjadi toksin apabila bereaksi dengan enzim yang diproduksi dalam lambung larva serangga.
lingkungan yakni inovasi tumbuhan yang tahan Pintar Pelajaran Dampak Bioteknologi Terhadap Lingkungan
Gambar 2. Eksperimen perbandingan pertumbuhan tanaman.
Keterangan :

(a) Tanaman normal yang terjangkit ulat sehingga daunnya habis dimakan ulat.
(b) Tanaman yang dikembangkan melalui rekayasa genetika terlihat tumbuh subur tanpa adanya gangguan ulat pemakan daun.

Pemanfaatan bioteknologi juga diterapkan di tambang-tambang untuk mengurangi pencemaran limbah. Dengan cara ini acara pengolahan materi tambang dapat ditingkatkan. Biasanya bahan-bahan tambang yang diperoleh tidak dalam keadaan murni, melainkan masih terikat dengan bijihnya (kotoran). Diperlukan aneka macam macam materi kimia untuk memurnikan logam dari bijihnya. Namun, bahan-bahan kimia tersebut kurang efektif dalam memisahkan logam dari bijihnya, sehingga banyak bahan-bahan tambang berkadar rendah yang tidak sanggup dibersihkan dari bijihnya. Sisa bahan tambang ini kemudian dibuang sebagai limbah. Dengan menggunakan basil Thiobacillus ferrooxidan, tembaga maupun logam lain telah berhasil diambil kembali dari cairan sisa penambangan. Bakteri ini mengoksidasi welirang yang mengikat tembaga, seng, dan uranium dengan membentuk logam sulfida. Bakteri ini tidak memanfaatkan logam-logam tersebut, melainkan logam-logam itu akan jatuh ke air dan dimanfaatkan kembali oleh manusia. Penggunaan mikroorganisme untuk memurnikan bahan-bahan tambang memunculkan perkembangan disiplin ilmu gres yaitu Biohidrometalurgi.

Dua hal tersebut di atas merupakan dampak positif pemanfaatan bioteknologi. Bagaimana dengan dampak negatifnya? Dampak negatif penerapan bioteknologi terhadap lingkungan contohnya penggunaan organismeorganisme hasil rekayasa. Organisme-organisme ini dapat berdampak jelek terutama terhadap kelestarian ekosistem, misalnya pada budi daya tumbuhan kapas transgenik. Seperti yang telah kita ketahui bahwa kapas ini memproduksi protein delta endotoksin yang sanggup dijadikan insektisida alami. Apabila tumbuhan ini penyerbukannya dibantu oleh burung atau serangga dan secara tidak sengaja serbuk sari tersebut terbawa dan membuahi tumbuhan gulma maka gulma tersebut akan menghasilkan protein delta endotoksin. Hal ini akan membahayakan alasannya yakni tidak ada lagi serangga yang dapat mengendalikan populasinya, sehingga pada kesannya akan membahayakan tumbuhan budi daya.

Berbagai organisme gres yang unggul sudah banyak ditemukan sehingga menimbulkan suatu kecenderungan. Kecenderungan ini terutama pada cita-cita untuk membudidayakan organisme yang seragam. Hal ini sangat mempengaruhi prosedur keberagaman alam. Alam memiliki keseimbangan sendiri melalui mekanisme pembiasaan dan seleksi alam. Hal ini sangat menentukan keberagamannya. Keberagaman tersebut menyebabkan makhluk hidup sanggup mempertahankan eksistensinya di alam. Adanya campur tangan insan dengan pelepasan dan pembudidayaan makhluk transgenik dalam jumlah melimpah dan seragam (sama) sanggup menimbulkan ketidakseimbangan ekosistem. Selain itu, akan mengakibatkan terjadinya pergeseran-pergeseran kelangsungan makhluk hidup, lingkungan, dan ekosistem. Semua ini akan mencapai puncaknya berupa punahnya makhluk hidup dalam rantai ekosistem.

Anda kini sudah mengetahui Dampak Bioteknologi Terhadap Lingkungan. Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.

Referensi :

Sembiring, L dan Sudjino. 2009. Biologi : Kelas XII untuk Sekolah Menengan Atas dan MA. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 282.

0 Response to "Pintar Pelajaran Efek Bioteknologi Terhadap Lingkungan"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel